Argumentasi peran wanita dalam keluarga

Wanita dalam Masyarakat Modern dan Tradisional

            Dalam keluarga wanita memiliki banyak peran, peran sebagai istri, menantu dan sebagai ibu. Sebagai istri wanita harus mampu mengurus dan melayani suami dengan baik. Sedangkan sebagai menantu, wanita harus mampu menjadikan keluarga suaminya sebagai keluarga yang ke-dua dan memperlakukan mereka seperti keluarganya sendiri. Sebagai ibu wanita harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya dan berperan mengurus serta mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang baik. Dari peranannya tersebut, wanita memiliki tugas dalam rumah tangga seperti, memasak, membersihkan rumah, dan sebagainya. Bukan tugas yang mudah, terbukti banyak dari mereka yang akhirnya menyewa pembantu rumah tangga. Peran wanita dalam keluarga memang tidak bisa terlepaskan. Tanpa wanita regenerasi dalam keluarga terhambat. Seorang ayah tidak mampu mengurus anaknya sendiri tanpa bantuan dari seorang ibu. Selain itu, seorang anak sulit untuk berkembang dengan baik tanpa adanya figur ibu dalam keluarga.

            Tugas pokok seorang ibu adalah mengurus dan mendidik anak-anaknya. Namun kini banyak ibu yang merangkap peran sebagai ayah, baik dalam masyarakat modern maupun tradisional. Dalam masyarakat modern contohnya banyak ibu rumah tangga yang bekerja menjadi wanita karier. Hal ini positif karena bisa membantu peran suami. Namun akan menjadi hal negatif apabila sampai melupakan tugasnya sebagai seorang ibu, karena bisa menjadikan anak terjerumus dalam perbuatan negatif. Buktinya sekarang banyak anak-anak membuat geng, mabuk-mabukan, merokok, balap liar, bahkan sampai mengonsumsi narkoba hanya karena ingin mencari perhatian dari orang tua. Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang paling anti dengan perubahan. Namun dalam masyarakat tradisional juga banyak ditemukan pergantian peran wanita. Kini banyak ibu rumah tangga yang bekerja sebagai petani musiman, pedagang, buruh di pabrik genteng, dan sebagainnya. Mereka melakukan itu karena untuk mencukupi kebutuhan hidup yang belum bisa terpenuhi jika hanya mengandalkan penghasilan dari suami.

Emansipasi wanita memang dibenarkan, tetapi wanita tidak boleh melupakan tugas pokoknya mengurus keluarga dengan baik serta tidak melupakan tugasnya sebagai seorang ibu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sesorah kesripahan

Apresiasi musik Indonesia Gendang beleq